Gakkum Sulawesi, Rabu (23/12/2020) – Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru menanam 1500 Mangrove di objek Wisata Lantebung Makassar.
Aksi menanam di objek Ekowisata Mangrove Lantebung sebagai rangkaian bulan bakti Saka Wanabakti 37 dan Saka Kalpataru ke 7 tahun 2020 yang jatuh pada 19 Desember 2020 dirangkaikan dengan peringatan Hari Ibu Selasa, 22 Desember 2020.
Kegiatan Saka Wanabakti Cabang Kota Makassar bekerjasama dengan Forum Fungsional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan dan Pengurus Daerah IKA SKMA Sulawesi Selatan melakukan aksi menanam 1500 anakan mangrove.
Kegiatan ini mengusung tema ”Pramuka dan Perempuan Menanam Untuk Melestarikan Pesisir”.
Semarak giat didahului dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua Saka Wanabakti Cabang Kota Makassar Ir. Thomas Nifinluri. M. Sc.
Ketua Kwarcab Kota Makassar Dr.M.Iqbal Suhaeb, SE, MT, selaku Plt Walikota Makassar mengatakan pramuka sejak lahir ditanamkan jiwa peduli pada alam.
Ketua gerakan Pramuka Kwarcab Kota Makassar menyampaikan sukacitanya karena Ekowisata Mangrove Lantebung telah diakui secara nasional. Tentu saja tanpa kerjasama antar kelompok masyarakat yang kerja sama yang baik sehingga ekowisata ini dapat terwujud dan tidak menjadi hutan beton.
“Lokasi yang juga perlu diperhatikan adalah di Lakkang. Diharapkan Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru dapat memberi motivasi-motivasi kepada masyarakat,” ujar Kwarcab Kota Makassar.
Sesuai tema kegiatan Pramuka dan perempuan menanam sebenarnya dalam pengarusutamaan gender pramuka, memang perempuan dan laki-laki disederajatkan dari dulu.
Ketua Saka Wanabakti Kota Makassar, Ir. Thomas Nifinluri,MS.c. Kepala BBKSDA Sulsel mengatakan, apresiasi penghargaan Kalpataru kategori pengabdi lingkungan hidup untuk kota Makassar diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan kepada Dg Saraba di Manggala Wanabakti Jakarta.
“Hal ini adalah bukti bahwa pemerintah memberi apresiasi untuk keseriusan kita menjaga alam” jelas Thomas.
“Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Ibu ini adalah sebagai bentuk penghargaan kita kepada kaum ibu,” kata Thomas.
Thomas melanjutkan, mengapa perlu menanam mangrove. Dan pentingnya pelestarian mangrove dan pesisir untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Penanaman mangrove ini mencegah abrasi sekaligus mendorong wisata pantai dan pesisir untuk ekonomi lokal di masa pandemi covid-19.
“Pentingnya pelestarian mangrove untuk fungsi lindung dan konservasi dikawasan pesisir yang merupakan kawasan ekosistem esensial untuk biota laut dan koridor satwa liar seperti burung. Penanaman Mangrove juga dilakukan sebagai program pemulihan DAS. Pantai memiliki banyak memiliki potensi, diantaranya adalah Ekowisata Mangrove,” pungkas Thomas.
Sementara sambutan dari koordinator wilayah KLHK Sulawesi Selatan, Kepala P3E Sulawesi dan Maluku menuturkan, apabila berkunjung ke lokasi wisata seperti di Lantebung kita perlu betul-betul menikmati dan memperhatikan alam sekeliling.
“Bunyi alam adalah musik alami memiliki irama yang indah. Riset menunjukkan bahwa orang yang mempunyai hubungan atau keterhubungan dengan alam yang kuat akan memilki fisik dan mental yang kuat,” jelas Darhamsyah.
“Menjaga interkoneksi antara manusia dan alam agar bumi terjaga kelestariannya termasuk pantai pesisir yang bebas sampah plastik,” singkat Darhamsyah.
Ketua pelaksana bulan bakti, Achmad Yusuf Arif, SH.,MH (Kepala Bagian Tata Usaha Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan kehutanan Wilayah Sulawesi), mengatakan tujuan dari kegiatan ini untuk menyemarakkan bulan bakti Saka Wanabakti Hari Ulang Tahun Saka Wanabakti yang ke 37 Saka Kalpataru ke 7 Tahun 2020 dan Peringatan Hari Ibu.
“Pramuka harus berperan aktif dalam mendukung kegiatan penanaman terutama Mangrove” Kata Yusuf.
“Mangrove merupakan banteng pertahanan awal terhadap resiko bencana dan juga sebagai mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir melalui pengembangan industri pariwisata,” Jelas Yusuf.
Kegiatan diikuti kurang lebih sebanyak 70 peserta dari berbagai unsur Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Soppeng bersama dengan kelompok masyarakat Lantebung dilanjutkan dengan penyerahan bibit dari Kapinsaka Saka Wana Bakti Cabang Makassar kepada Ketua Kwarcab Makassar diikuti penanaman oleh peserta.
Acara juga dihadiri Kepala BPKH Wil VII dan jajarannya, Kepala BPPHLHK Sulawesi dan jajarannya, Kepala SMKK Makassar, Pimpinan dan anggota Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru Kwarcab Kota Makassar.
Kepala BPDAS HL JS, Kadishut Provinsi Sulsel, Balai PPI Sulawesi, BTN Babul, Balai Litbang LHK, BPHP, BPTH, BTN Takabonerate dan Pengda IKA SKMA Sulsel, FORSi Sulselbar serta para mitra pendukung dan media.